Social Items



Kamis, (15/8) Siswa-siswi Sekolah Dasar Integral Al-Fattah Kota Batu melanjutkan rangkaian acara peringatan Hari Raya Idul Adha 1440 H dengan berkumpul bersama dalam tema memaknai hari besar Idul Adha 1440 H dengan bermuhasabah dan saling berbagi. 

Acara ini mempunyai beberapa susunan acara yang telah dipersiapkan secara apik. Kenapa? Karena pada kali ini, acara langsung di pandu dan di pasrahkan kepada siswa/i yang bergabung di ekstrakulikuler public speaking yang mana ekskul tersebut di ampu oleh Ustadzah Choirin. Dengan demikian, segala persiapan dan perencanaan telah akan dipersiapkan oleh anak-anak public speaking dan guru pengampu ekstra. Tak lupa di bantu oleh seluruh ustadz/ah SDI AL-Fattah. Namun sebelumnya, acara kali ini diawali dengan berdoa dan sholat dhuha bersama-sama.

Setelah itu, acara langsung di pandu oleh ananda Ifa. Seperti pembaca acara pada umumnya, ananda langsung membacakan susunan acara apa yang akan dilaksanakan pada hari ini. Setelah selesai membacakan, acara langsung dilanjutkan dengan pembacaan tilawatil Qur’an yang dibawakan oleh ananda Farhan dan Naufal. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang berjudul “Pengorbanan di Hari Besar Idul Adha” oleh ananda Farah Nahila. Puisi ini menggambarkan keadaan dimana sebuah pengorbanan sejati yang dilakukan oleh seorang nabi kepada Allah SWT. Puisi ini mengajak siswa/i SDI Al-Fattah agar selalu berani berkorban dan melakukan kebaikan-kebaikan di jalan Allah.

                          

Lalu, acara dilanjutkan dengan sebuah kisah yang dibawakan oleh ananda Carissa. Kisah ini bertema “Al-khalik Al-mudabbir” yang mana ananda berkisah tentang perwujudan dan pembuktian bahwa segala apa yang ada di bumi ini adalah ciptaan dan pemberian Allah semata. Baik manusia itu sendiri. Allah lah yang telah menciptakan dan memberikan bentuk dan rupa manusia di muka bumi ini. Mulai dari tangan, telinga, dan perwujudan tubuh lainnya. Maka melalui kisah ini, siswa/i di ajak untuk bermuhasabah, menyadari, dan bagaimana cara mensyukuri terhadap apa yang telah diberikan Allah SWT.


Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kisah tentang sejarah Hari Raya Idul Adha yang disampaikan oleh Ustadzah Choirin. Kali ini, beliau bercerita tentang sebab dan latar belakang kenapa seluruh umat islam ini perlu memperingati Idul Adha. Beliau bercerita dengan penuh semangat, sampai-sampai siswa/i SDI AL-Fattah terbawa pada kisahnya. Dalam cerita ini, sekali lagi, siswa/i diingatkan untuk bermuhasabah dan menyadari agar selalu berbuat baik dan berusaha melakukan sunnah-sunnah yang telah nabi ajarkan.

Kemudian, acara selanjutnya adalah yang masih dilanjutkan dengan kisah nabi Ismail AS yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SDI AL-Fattah. Kisah ini bertema “menjadi anak sholih seperti Nabi Ismail AS.” Beliau menyampaikan bagaimana Nabi Ibrahim AS mendapatkan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail. Beliau menjelaskan pula bagaimana bersikap ikhlas dan sabar layaknya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Lagi-lagi ananda di ajak bermuhasabah dan meneladani perilaku nabi Ismail AS agar senantiasa mendengar perkataan orang tua dan berbuat kebaikan atas perintah-NYA.

Dan acara hari ini di tutup dengan makan dan berbagi daging kurban bersama-sama segenap warga SDI Al-Fattah kota batu.

Hari Raya Idul Adha 1440 H merupakan simbol kesabaran, keikhlasan, kepedulian, dan saling berbagi antar sesama. Semoga semangat siswa/i SDI Al-Fattah untuk senantiasa bermusabah dan saling berbagi menjadi inspirasi bagi segenap orang yang berada disekitarnya.





Memaknai Hari Raya Idul Adha 1440 H dengan bermuhasabah melalui kisah nabi dan saling berbagi



Kamis, (15/8) Siswa-siswi Sekolah Dasar Integral Al-Fattah Kota Batu melanjutkan rangkaian acara peringatan Hari Raya Idul Adha 1440 H dengan berkumpul bersama dalam tema memaknai hari besar Idul Adha 1440 H dengan bermuhasabah dan saling berbagi. 

Acara ini mempunyai beberapa susunan acara yang telah dipersiapkan secara apik. Kenapa? Karena pada kali ini, acara langsung di pandu dan di pasrahkan kepada siswa/i yang bergabung di ekstrakulikuler public speaking yang mana ekskul tersebut di ampu oleh Ustadzah Choirin. Dengan demikian, segala persiapan dan perencanaan telah akan dipersiapkan oleh anak-anak public speaking dan guru pengampu ekstra. Tak lupa di bantu oleh seluruh ustadz/ah SDI AL-Fattah. Namun sebelumnya, acara kali ini diawali dengan berdoa dan sholat dhuha bersama-sama.

Setelah itu, acara langsung di pandu oleh ananda Ifa. Seperti pembaca acara pada umumnya, ananda langsung membacakan susunan acara apa yang akan dilaksanakan pada hari ini. Setelah selesai membacakan, acara langsung dilanjutkan dengan pembacaan tilawatil Qur’an yang dibawakan oleh ananda Farhan dan Naufal. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang berjudul “Pengorbanan di Hari Besar Idul Adha” oleh ananda Farah Nahila. Puisi ini menggambarkan keadaan dimana sebuah pengorbanan sejati yang dilakukan oleh seorang nabi kepada Allah SWT. Puisi ini mengajak siswa/i SDI Al-Fattah agar selalu berani berkorban dan melakukan kebaikan-kebaikan di jalan Allah.

                          

Lalu, acara dilanjutkan dengan sebuah kisah yang dibawakan oleh ananda Carissa. Kisah ini bertema “Al-khalik Al-mudabbir” yang mana ananda berkisah tentang perwujudan dan pembuktian bahwa segala apa yang ada di bumi ini adalah ciptaan dan pemberian Allah semata. Baik manusia itu sendiri. Allah lah yang telah menciptakan dan memberikan bentuk dan rupa manusia di muka bumi ini. Mulai dari tangan, telinga, dan perwujudan tubuh lainnya. Maka melalui kisah ini, siswa/i di ajak untuk bermuhasabah, menyadari, dan bagaimana cara mensyukuri terhadap apa yang telah diberikan Allah SWT.


Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kisah tentang sejarah Hari Raya Idul Adha yang disampaikan oleh Ustadzah Choirin. Kali ini, beliau bercerita tentang sebab dan latar belakang kenapa seluruh umat islam ini perlu memperingati Idul Adha. Beliau bercerita dengan penuh semangat, sampai-sampai siswa/i SDI AL-Fattah terbawa pada kisahnya. Dalam cerita ini, sekali lagi, siswa/i diingatkan untuk bermuhasabah dan menyadari agar selalu berbuat baik dan berusaha melakukan sunnah-sunnah yang telah nabi ajarkan.

Kemudian, acara selanjutnya adalah yang masih dilanjutkan dengan kisah nabi Ismail AS yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SDI AL-Fattah. Kisah ini bertema “menjadi anak sholih seperti Nabi Ismail AS.” Beliau menyampaikan bagaimana Nabi Ibrahim AS mendapatkan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail. Beliau menjelaskan pula bagaimana bersikap ikhlas dan sabar layaknya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Lagi-lagi ananda di ajak bermuhasabah dan meneladani perilaku nabi Ismail AS agar senantiasa mendengar perkataan orang tua dan berbuat kebaikan atas perintah-NYA.

Dan acara hari ini di tutup dengan makan dan berbagi daging kurban bersama-sama segenap warga SDI Al-Fattah kota batu.

Hari Raya Idul Adha 1440 H merupakan simbol kesabaran, keikhlasan, kepedulian, dan saling berbagi antar sesama. Semoga semangat siswa/i SDI Al-Fattah untuk senantiasa bermusabah dan saling berbagi menjadi inspirasi bagi segenap orang yang berada disekitarnya.






EmoticonEmoticon